Sabtu, Januari 21, 2012

Digimon Master Online (Review)

Nama : Adry Genialdi


Digimon Master Online merupakan game RPG online yang di adaptasi dari sebuah film animasi terkenal yaitu Digimon Dats.
Game ini memiliki 4 karakter awal beserta digimonnya yang bisa kita pilih. Digimon memiliki 3 tipe yang berbeda. Masing-masing digimon memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Contohnya tipe virus kuat terhadap tipe data, tetapi lemah terhada tipe vaccine.
Alur permainannya mencari, menjalankan, dan menyelesaikan misi. Misi dibagi dua jenis, misi utama dan misi sampingan. Untuk dapat melanjutkan permainan misi utama wajib untuk diselesaikan.
Seperti game RPG pada umumnya untuk menaikan level digimon kita harus bertarung dengan digimon liar dipermainan ini. Level digimon menentukan skill dan perubahan digimon menjadi lebih kuat. Sedangkan level tamer menentukan berapa lama digimon dapat berubah.
Digimon yang kita miliki tidak hanya digimon awal yang kita pilih. Kita bisa mendapatkan digimon baru dari telur yang biasa ditinggalkan digimon liar yang kita lawan.
Tujuan DMO ini adalah untuk menyelesaikan misi utama yaitu mengembalikan keadaan dunia digimon menjadi tentram kembali.

Berikut Link Videonya :
Video Review Digimon Master Online

Rabu, Januari 18, 2012

PERKEMBANGAN TEKNOLOGI CINEMA DIGITAL

Setelah kita meresume digital cinema dari e-book, tentunya kita harus tahu perkembangan apa saja yang telah banyak terjadi pada dunia perfilman dunia. Sebelum kita membahas tentang hal tersebut, pertama-tama kita harus mengetahui tentang Film (sinema). Apa si Film (sinema) itu? Film (sinema) berasal dari kata Cinemathographie (Cinema + tho = phytos (cahaya) + graphie = grhap (tulisan = gambar = citra)) jadi pengertiannya adalah melukis gerak dengan cahaya, hal ini bisa terjadi karena film merupakan lapisan-lapisan cairan selulosa. Agar kita bisa menangkap cahaya yang bergerak tersebut, maka kita menggunakan kamera. Dari kamera tersebut akan dibuat sebuah film yang kemudian akan diproyeksikan ke layar dengan proyektor. http://id.wikipedia.org/wiki/Sinema

Bagaimana cara membuat cinema menjadi gambar jadi yang biasanya kita sebut dengan film? Saat kita akan membuat sebuah film, kita harus melakukan langkah-langkah berikut :
1. Pra-Produksi
Pada tahap ini biasanya kita melakukan tahap awal dari membuat film, seperti mempersiapkan tempat, skenario, biaya, aktor, dan sebagainya.
2. Produksi Film
Pada tahap ini kita akan melakukan pembuatan film secara utuh dari awal sampai akhir film tersebut selesai.
3. Editing
Pada tahap ini kita melakukan perapihan pada film yang telah kita buat agar hasil akhirnya memuaskan.
4. Review Hasil Editing
Pada tahap ini adalah tahap akhir dalam pembuatan sebuah film. Disini lah kita dapat melihat hasil pembuatan kita setelah melewati tahap editing. Kita dapat melihat hasil kita melalui LCD seperti laptop yang telah dilengkapi dengan speaker.

[ http://id.wikipedia.org/wiki/Sinema_digital ]

* Teknologi hardware yang dibutuhkan dalam proses produksi sebuah film :
1. Proyektor digital


2. Kamera Video


* Teknologi Software yang dibutuhkan dalam proses produksi sebuah film :

Software biasanya kita gunakan untuk mengedit video dari sebuah film.
Contoh software yang biasanya digunakan :
1. 3D Studio Max
2. Paket Adobe Digital Video (Adobe After Effects, Adobe Photoshop dan Adobe Ilustrator).
Dunia film sekarang mulai berkembang, baik dari media yang digunakan untuk melihatnya sampai pada jenis film yang ditampilkan. Media tersebut seperti : televisi, bioskop, VCD dan DVD, dan home theater.


Jenis film yang sekarang mulai berkembang adalah film 3 dimensi (3D) yang sangat luar biasa. Contohnya saja pada film avatar, film the legend of guardians, film step up, maupun film resident evil. Film-film tersebut telah merambah kedunia 3D

sehingga ketika kita melihatnya kita seakan-akan berada pada film tersebut. Untuk melihat film dengan 3D, kita membutuhkan kacamata khusus yang telah dirancang untuk menampilkan 2 gambar sekaligus.


OPINI :
Menurut saya semakin berkembangnya dunia perfilman membuat semakin baiknya kualitas serta jenis film yang ditayangkan. Jenis film yang berkembang saat ini adalah film 3 dimensi (3D) yang memiliki kualitas dan effect film yang luar biasa. Perkembangan dunia perfilman inilah adalah salah satu kemajuan manusia dibidang teknologi dan sains yang bermanfaat. Kita sebagai rakyat Indonesia yang masih tertinggal cara pemakaian editing pada film seharusnya belajar lebih baik sehingga hasil akhir yang akan ditampilkan ke layar LCD sudah memiliki kualitas yang bagus dan terlihat nyata.

http://yanitaita.blogspot.com/2010/10/perkembangan-teknologi-cinema-digital.html

Macam-macam Algoritma dari TV Digital

Macam - Macam Algoritma TV Digital

Ada beberapa alasan mengapa digunakan pemrosesan sinyal digital pada suatu sinyal analog. Pertama, suatu sistem digital terprogram memiliki fleksibilitas dalam merancang-ulang operasi-operasi pemrosesan sinyal digital hanya dengan melakukan perubahan pada program yang bersangkutan, sedangkan proses merancang-ulang pada sistem analog biasanya melibatkan rancang-ulang perangkat keras, uji coba dan verifikasi agar dapat bekerja seperti yang diharapkan.

Masalah ketelitian atau akurasi juga memainkan peranan yang penting dalam menentukan bentuk dari pengolah sinyal. Pemrosesan sinyal digital menawarkan pengendalian akurasi yang lebih baik. Faktor toleransi yang terdapat pada komponen-komponen rangkaian analog menimbulkan kesulitan bagi perancang dalam melakukan pengendalian akurasi pada sistem pemrosesan sinyal analog. Di lain pihak, sistem digital menawarkan pengendalian akurasi yang lebih baik. Beberapa persyaratan yang dibutuhkan, antara lain penentuan akurasi pada konverter A/D (analog ke digital) serta pengolah sinyal digital, dalam bentuk panjang word (word length), floating-point versus fixed-point arithmetic dan faktor-faktor lain.

Sinyal-sinyal digital dapat disimpan pada media magnetik (berupa tape atau disk) tanpa mengalami pelemahan atau distorsi data sinyal yang bersangkutan. Dengan demikian sinyal tersebut dapat dipindah pindahkan serta diproses secara offline di laboratorium. Metode-metode pemrosesan sinyal digital juga membolehkan implementasi algoritma-algoritma pemrosesan sinyal yang lebih canggih. Umumnya sinyal dalam bentuk analog sulit untuk diproses secara matematik dengan akurasi yang tinggi.

Implementasi digital sistem pemrosesan sinyal lebih murah dibandingkan secara analog. Hal ini disebabkan karena perangkat keras digital lebih murah, atau mungkin karena implementasi digital memiliki fleksibilitas untuk dimodifikasi.

Kelebihan-kelebihan pemrosesan sinyal digital yang telah disebutkan sebelumnya menyebabkan pemrosesan sinyal digital lebih banyak digunakan dalam berbagai aplikasi. Misalnya, aplikasi pengolahan suara pada kanal telepon, pemrosesan citra serta transmisinya, dalam bidang seismologi dan geofisika, eksplorasi minyak, deteksi ledakan nuklir, pemrosesan sinyal yang diterima dari luar angkasa, dan lain sebagainya. Namun , implementasi digital tersebut memiliki keterbatasan, dalam hal kecepatan konversi A/D dan pengolah sinyal digital yang bersangkutan.

Kualitas TV Digital dan Analog saat bergerak
Keuntungan transmisi digital lainnya adalah less bandwidth(atau high efficiency bandwidth) karena interference digital channel lebih rendah, sehingga beberapa channel bisa dikemas atau “dipadatkan” dan dihemat. Hal ini menjadi sangat mungkin karena broadcasting TV Digital menggunakan sistem OFDM (Orthogonal Frequency Division Multiplexing) yang tangguh dalam mengatasi efek lintas jamak (multipath fading). Kemudian keuntungan lainnya adalah bahwa sinyal digital bisa dioperasikan dengan daya yang rendah (less power). Itulah beberapa hal yang sangat mengutungkan dalam TV digital.
Keuntungan di atas menghasilkan kualitas gambar dan warna yang sangat jauh lebih bagus daripada TV analog. Bahkan kalau boleh diungkapkan “pori-pori kulit seorang presenter pun menjadi terlihat sangat jelas di depan pesawat TV Anda” karena sangat bersihnya dan jelasnya gambar yang diterima.

Eksperimen TV Digital dalam bus di Jepang

Sedikit ketidaknyamanan yang mau tidak mau harus diterima dengan peralihan ke TV digital ini adalah perlunya pesawat TV baru atau paling tidak kita perlu membeli TV Tuner baru yang harganya bisa berkisar 10.000 yen (sekitar 1 juta rupiah). Namun penulis menilai bahwa harga ini bukan harga mati yang tidak bisa ditekan alias bukan masalah yang besar dalam menyongsong datangnya TV digital beberapa tahun lagi (meski harga pada tahun 2006 ini, Tuner TV Digital di pasaran Jepang masih sekitar 25.000 – 50.000 yen).
Kemudian sedikit yang membedakan TV Analog dan Digital adalah sistem pemrosesan sinyalnya. Pada sistem digital, karena diperlukan tambahan proses misalnya Fast Fourier Transform (FFT), Viterbi decoding danequalization di penerima, maka TV Digital ini akan sedikit terlambat beberapa detik dibandingkan TV Analog seperti pada Gambar 2. Ketika TV analog sudah menampilkan gambar baru, maka TV Digital masih beberapa detik menampilkan gambar sebelumnya. Namun penulis menilai ini bukan halangan besar bagi diimplementasikannya TV Digital.

Sistem Pemancar TV Digital

Di seluruh dunia ada 3 standar TV Digital yaitu DTV (Digital Television, standar di USA), DVB-T (Digital Video Broadcasting Terrestrial, standar di Eropa) dan ISDB-T (Integrated Services Digital Broadcasting Terrestrial, standar di Jepang). Semua standar di atas berbasiskan OFDM dengan error correcting code reed Solomon dan/atau convolutional coding dan audio codingnya adalah MPEG-2 Audio AAC untuk ISDB-T dan DTV dan MPEG-1 layer2 untuk DVB-T.
Lagi-lagi Jepang membuat standar sendiri dalam hal TV Digital ini, sama seperti yang mereka lakukan pada September 2005 lalu di Jerman (saat itu Jepang diberi kesempatan untuk mempresentasikannya setelah USA dan Eropa, IEEE PIMRC2005), bahwa Jepang juga ingin membuat standar sendiri untuk sistem komunikasi terbaru yaitu UWB (Ultra Wide Band) dengan pusat Riset saat ini di Yokohama.
Dibandingkan dengan DTV dan DVB-T, ISDB-Tnya Jepang dikabarkan sangat fleksibel dan banyak punya kelebihan terutama pada untuk penerima yang bergerak (mobile reception) atau boleh kita katakan bahwa ISDB-T lebih tahan terhadap efek Doppler. ISDB-T yang merupakan satu dari dua saudaranya yaitu ISDB-S (untuk transmisi lewat kabel) dan ISDB-S (untuk satelit), juga bisa diaplikasikan pada sistem dengan bandwidth 6,7MHz dan 8MHz.
Fleksibilitas ISDB-T bisa kita lihat juga dari mode yang dipakai yaitu mode 1 untuk aplikasi mobile SDTV, mode 2 untuk aplikasi penerima yangmobile dan fixed HDTV/SDTV dan Mode 3 untuk yang khusus penerima fixed HDTV/SDTV. Semua data modulasi fleksible untuk QPSK dan 16QAM atau 64QAM. Kemudian perubahan mode ini bisa diatur melalui apa yang disebut TMCC (Transmission and Multiplexing Configuration Control).

http://ariefrachmady.blogspot.com/2012/01/macam-macam-algoritma-tv-digital.html

Perkembangan TV Digital dan Perbedaannya dengan TV Analog

Perkembangan TV Digital

Seiring dengan perkembangan yang ada,tv digital sekarang telah menjadi banyak pilihan oleh khalayak banyak karena fitur dan kemudahan dalam penggunaannya.Dan produsen tv elektronik pun juga mulai melirik pasar TV digital seiring dengan perkembangan tv analog yang kian menurun.

Mungkin bagi sebagian orang masih belum tahu apakah perbedaan antara TV digital itu sendiri dengan TV analog,sebelum kita membahas masalah tersebut pertama-tama kita perlu mengetahui sejarah dari pembuatan televisi itu sendiri. Dalam penemuan televisi ternyata banyak pihak, penemu maupun inovator yang terlibat, baik perorangan maupun badan usaha. Televisi adalah karya massal yang dikembangkan dari tahun ke tahun. Awal dari televisi tentu tidak bisa dipisahkan dari penemuan dasar, hukum gelombang elektromagnetik yang ditemukan oleh Joseph Henry dan Michael Faraday (1831) yang merupakan awal dari era komunikasi elektronik.
Bila digambarkan secara garis besar, Adapun sejarah dari perkembangan televisi adalah sebagai berikut:

1873 - seorang operator telegram asal Valentia, Irlandia yang bernama Joseph Maymenemukan bahwa cahaya mempengaruhi resistansi elektris selenium. Ia menyadari itu bisa digunakan untuk mengubah cahaya kedalam arus listrik dengan menggunakan fotosel silenium (selenium photocell). Joseph May bersamaWilloughby Smith (teknisi dari Telegraph Construction Maintenance Company) melakukan beberapa percobaan yang selanjutnya dilaporkan pada Journal of The Society of Telegraph Engineers. Hal ini merupakan embrio dari teknologi perekaman gambar.

1876 - George Carey menciptakan selenium camera yang digambarkan dapat membuat seseorang melihat gelombang listrik.Belakangan,Eugen Goldstein menyebut tembakan gelombang sinar dalam tabung hampa itu dinamakan sebagai sinar katoda.

1884 - Paul Nipkov, Ilmuwan Jerman,berhasil mengirim gambar elektronik menggunakan kepingan logam yang disebut teleskop elektrik dengan resolusi 18 garis.Hasil penemuan dari Paul Nipkov inilah yang merupakan cikal bakal dari lahirnya televisi itu sendiri.

1888 - Freidrich Reinitzeer, ahli botani Austria, menemukan cairan kristal (liquid crystals), yang kelak menjadi bahan baku pembuatan LCD. Namun LCD baru dikembangkan sebagai layar 60 tahun kemudian.

1897 - Tabung Sinar Katoda (CRT) pertama diciptakan ilmuwan Jerman, Karl Ferdinand Braun. Ia membuat CRT dengan layar berpendar bila terkena sinar. Inilah yang menjadi dassar televisi layar tabung.

1900 - Istilah Televisi pertama kali dikemukakan Constatin Perskyl dari Rusia pada acara International Congress of Electricity yang pertama dalam Pameran Teknologi Dunia di Paris.

1907 - Campbell Swinton dan Boris Rosing dalam percobaan terpisah menggunakan sinar katoda untuk mengirim gambar.

1927 - Philo T Farnsworth ilmuwan asal Utah, Amerika Serikat mengembangkan televisi modern pertama saat berusia 21 tahun. Gagasannya tentang image dissector tube menjadi dasar kerja televisi.

1929 - Vladimir Zworykin dari Rusia menyempurnakan tabung katoda yang dinamakan kinescope. Temuannya mengembangkan teknologi yang dimiliki CRT.

1940 - Peter Goldmark menciptakan televisi warna dengan resolusi mencapai 343 garis.

1958 - Sebuah karya tulis ilmiah pertama tentang LCD sebagai tampilan dikemukakan Dr. Glenn Brown.

1964 - Prototipe sel tunggal display Televisi Plasma pertamakali diciptakan Donald Bitzer dan Gene Slottow. Langkah ini dilanjutkan Larry Weber.

1967 - James Fergason menemukan teknik twisted nematic, layar LCD yang lebih praktis.

1968 - Layar LCD pertama kali diperkenalkan lembaga RCA yang dipimpin George Heilmeier.

1975 - Larry Weber dari Universitas Illionis mulai merancang layar plasma berwarna.

1979 - Para Ilmuwan dari perusahaan Kodak berhasil menciptakan tampilan jenis baru organic light emitting diode (OLED). Sejak itu, mereka terus mengembangkan jenis televisi OLED. Sementara itu, Walter Spear dan Peter Le Comber membuat display warna LCD dari bahan thin film transfer yang ringan.

1981 - Stasiun televisi Jepang, NHK, mendemonstrasikan teknologi HDTV dengan resolusi mencapai 1.125 garis.

1987 - Kodak mematenkan temuan OLED sebagai peralatan display pertama kali.

1995 - Setelah puluhan tahun melakukan penelitian, akhirnya proyek layar plasma Larry Weber selesai. Ia berhasil menciptakan layar plasma yang lebih stabil dan cemerlang. Larry Weber kemudian megadakan riset dengan investasi senilai 26 juta dolar Amerika Serikat dari perusahaan Matsushita.


dekade 2000- Masing masing jenis teknologi layar semakin disempurnakan. Baik LCD, Plasma maupun CRT terus mengeluarkan produk terakhir yang lebih sempurna dari sebelumnya.

Kemudian setelah mengetahui sejarahnya,jadi apakah yang dimaksud dengan TV digital itu?
Dan apakah perbedaannya dengan TV Analog???

TV DIGITAL



Televisi digital atau DTV adalah jenis televisi yang menggunakan modulasi digital dan sistem kompresi untuk menyiarkan sinyal gambar, suara, dan data ke pesawat televisi. Televisi digital merupakan alat yang digunakan untuk menangkap siaran TV digital, perkembangan dari sistem siaran analog ke digital yang mengubah informasi menjadi sinyal digital berbentuk bit data seperti komputer.

TV ANALOG




Televisi analog adalah jenis televisi yang menggunakan gelombang radio berbentuk tube atau tabung CRT(Chatode Ray Tube) yang signalnya dipancarkan hingga berwujud suara dan gambar.

Jadi, perbedaan antara TV Digital dengan TV Analog adalah sebagai berikut:

Perbedaan yang paling mendasar antara sistem penyiaran televisi analog dan digital terletak pada penerimaan gambar lewat pemancar (sistem tranmisi pancarannya). Pada sistem analog, semakin jauh dari stasiun pemancar televisi, sinyal akan melemah dan penerimaan gambar menjadi buruk dan berbayang. Sedangkan pada sistem digital, siaran gambar yang jernih akan dapat dinikmati sampai pada titik dimana sinyal tidak dapat diterima lagi.
Kemudian perbedaan lainnya yang sangat mencolok adalah terletak pada kualitas gambarnya.
Kualitas gambar pada TV Digital sangat jernih meskipun ukuran monitor sangat kecil.Resolusi DTV mencapai 704 pixel sehingga gambar tetap jernih meskipun tanpa layar besar.Untuk video karena dukungan resolusi yang tinggi,maka tampilan gambar per frame tidak akan menghasilkan kedipan.Beda dengan TV Analog yang bila dipakai untuk video dan dipaksakan dalam pada layar besar,gambar akan menjadi buram dan terputus-putus.Jadi digital TV bisa dijadikan sebagai alternatif untuk mendapatkan tampilan televisi yang lebih bening atau jernih.

Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Televisi_analog